KitKat punya masalah kedekatan dengan audiens Indonesia. Cokelat wafer yang manis layaknya KitKat jarang menjadi pilihan untuk kudapan atau misalnya makanan selingan, terlebih lagi harganya agak terlalu mahal untuk kuantitas yang demikian. Disamping itu ada budaya pula bahwa cokelat lebih cocok untuk anak-anak, karena orang dewasa lebih suka gorengan. Dengan pengalaman cara membuka KitKat yang menarik tersebut pun makin-makin membuat cokelat ini bergengsi dikalangan adek-adek saat itu.
Produk turunan KitKat yang muncul pertama adalah KitKat Chunky, KitKat dengan wafer seukuran Snickers dengan mengedepankan ukurannya yang besar tebal dan rasa yang bermacam-macam. Setelah itu datang pula KitKat Bites.
Demi mendekatkan diri ke publik +62 maka ada beberapa hal yang perlu dilakukan. Pertama, mendatangkan KitKat Green Tea yang lumayan populer sebagai oleh-oleh dari Jepang. Jujur sih yang kurang paham data penjualannya yang ini.
Berikutnya adalah memproduksi beberapa rasa lain dan mengadopsi tokoh kartun di setiap bungkusnya. Kebetulan saya membeli satu yang bergambar Minnie Mouse. Tentu ini upaya pragmatis untuk mendekatkan diri kepada usia anak-anak. Terlebih lagi rasa strawberry+cokelat sudah menjadi primadona di Indonesia
Rasanya Gimana Der?
Mungkin ini personal, tapi cokelat bercampur strawberry itu bagi saya adalah ide buruk. Beberapa produk sudah mencoba hal ini seperti TimTam pada masa lampau. Saya kurang bisa menikmati, mungkin salah satunya karena memang cokelat KitKat ini terlalu manis dan ditambah perisa strawberry jadi berlebihan aja sih
gitu deh, maklum lidahnya milih-milih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar